Kamis, 09 Desember 2010

Menurunkan Kolesterol dan Antioksidan dengan Teh

Kolesterol dalam tubuh seharusnya harus dimiliki oleh manusia. Karena kolesterol juga baik dalam tubuh. Tapi yang jadi masalah, kalau kadar kolesterol itu lebih dari yang seharusnya, jadi akan sebaliknya, bisa membahayakan tubuh. Naiknya kadar kolesterol mengakibatkan penyakit yang lebih serius lagi. Itu sebabnya seseorang harus menjaga kadar kolesterolnya supaya terus berimbang.
Sayangnya makanan yang banyak dijual atau dikonsumsi belakangan ini, malah bisa meningkatkan kadar kolesterol seseorang. Jadi, banyak orang - orang diusia muda rentan penyakit - penyakit yang disebabkan naiknya kadar kolesterol, diantaranya asam urat dan stroke.
Tapi jangan khawatir, asalkan ingin hidup sehat dan menjaga kolesterol tetap stabil, sehat bukan hal yang tidak mungkin. Kalau pun sudah diserang kolesterol, banyak obat - obatan tradisional tanpa efek samping yang bisa dikonsumsi. Mungkin salah satunya teh Rosella. Konon katanya, teh yang banyak tumbuh di China, India dan Taiwan ini salah satu obat mujarab untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Menurut studi yang dilakukan, komponen ekstrak Rosella sudah dibuktikan keampuhannya. Bukan cuma menurunkan kadar kolesterol saja, tetapi juga bisa mencegah penyakit jantung dan mengurangi antioksidan. Menurut seorang pakar, Dr. Chau-Jong Wang, komponen ekstrak Rosella sangat ampuh untuk mengurangi kadar kolesterol dan timbunan lemak yang ada dipembuluh darah.
Sementara British Heart Foundation mengungkapkan, kalau suatu kandungan antioksidan yang dimakan flavonoid bisa mengurangi kadar kolesterol jahat. Pernyataan dari peneliti dari Institute of Biochemistry and Biotechnology di Chung San Medical University, Yun Ching Chan, berbeda. Menurutnya, flavonoid hanya bisa sedikit mengurangi kadar kolesterol, pigmen dari Rosella yang dikeringkan sangat efektif untuk menghancurkan sel kanker (penelitiannya masih dilakukan hingga kini).
Jadi, apa cukup dengan teh Rosella maka kadar kolesterol seseorang menjadi stabil? Akan lebih baik jika didukung pula dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan-makanan yang menyehatkan tubuh.

Sumber : Gaul Magazine

Senin, 06 Desember 2010

HIV / AIDS

Remaja Paling Rentan TertularHIV/AIDS
 
Virus HIV/AIDS sampai sekarang ini belum ditemukan obat yang manjur untuk mengobatinya. Yang menakutkan, golongan usia muda ternyata termasuk paling mudah terkena virus tersebut. Namun begitu, kita sebenarnya bisa mencegah tertular virus maut itu. Di Indonesia, misalnya, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief menyatakan, pada tahun 2009 diperkirakan 270.000 penduduk Indonesia tertular HIV/AIDS.
Data tersebut didapatkannya dari Departemen Kesehatan RI yang tentunya bisa dipercaya. Beliau mengatakan bahwa remaja paling rentan terkena penyakit berbahaya ini. Masalah pergaulan bebas dan kurangnya informasi soal HIV/AIDS biasanya menjadi penyebab utama sepatnya penyebaran virus ini.
Pak Sugiri berkata bahwa kelompok umur 15-49 tahun merupakan populasi rawan tertular HIV/AIDS. Tapi, lebih dari 50% terjadi pada kelompok usia 15-29 tahun. Data ini memang memprihatinkan, karena di usia itu sebenarnya termasuk masa yang sangat produktif. Menurutnya, perkiraan ini meningkat dibandingkan tahun 2006 yang hanya mencapai sekitar 193.000 penduduk yang tertular HIV/AIDS.
Senada dengan BKKBN, Sekretaris Komisi Penanggulangan  AIDS (KPA) Nasional, Nafsiah Mboi menjelaskan bahwa, peningkatan estimasi tersebut disebabkan perilaku seks beresiko yang dilakukan oleh masyarakat, dan terutama kaum muda alias remaja. Selain itu penyebab melalui narkoba atau transfusi darah berada di urutan selanjutnya.

Ditemukan Vaksin Pencegah AIDS

          Vaksin pencegah virus paling menakutkan di muka bumi akhirnya ditemukan oleh para peneliti. Meskipun vaksin pencegah ini baru 31,2 %, pastinya cukup membuat lega. Pasalnya penemuan ini merupakan penemuan yang yang luar biasa. Masuk kategori pertama, dalam pengembangan vaksin AIDS. Sebelumnya vaksin seperti ini pernah ditemukan, tapi dianggap gagal.
            Sukses ini sudah diumumkan oleh Menteri Kesahan Thailand, Withaya Kaewparadai, di Bangkok. Beliau mengatakan penemuan ini jadi langkah penting dalam pengembangan vaksin AIDS. Kabarnya, temuan ini dibahas lagi oleh para peneliti. Merekan ingin tahu bagaimana bisa menguji vaksin ini dalam jumlah yang terbatas. Mereka juga mencoba meneruskan pembuatan vaksin yang lebih baik lagi dan tidak berhenti di 31,2 % saja, kalau perlu sampai 100%.
            Sekedar informasi, temuan ini adalah kombinasi vaksin Sanofi-Pasteur’s ALVAC Canary pox/HIV dengan vaksin HIV AIDS/VAX  buatan VaxGen, sebuah perusahaan di San Fransisco, yang konon katanya pernah gagal juga. Tapi peruahaan itu sekarang sudah diambil alih oleh Global Solutions for Infectious Diseases. Lembaga nirlaba ini yang meneruskan proses penelitian bersama oleh kementrian kesehatan masyarakat Thailand. Sementara dananya masih disponsori pemerintah Amerika. Katanya, masih dibutuhkan analisis yang mendalam dan waktu yang tidak sebentar.
            Apapun, penemuan ini sudah memberi harapan baru di bidang penelitian vaksin HIV. Dan para peneliti juga berjanji akan memberi vaksin HIV yang aman dan paling efektif, dalam jumlah yang cukup untuk seluruh penduduk dunia yang membutuhkan. Virus AIDS sudah menginfeksi sekurangnya 33 juta orang. Sementara yang meninggal akibat virus ini sejak 1980-an sudah sekitar 25 juta orang.
            Sekali lagi, penemuan ini hanya intuk membantu mencegah ifeksi HIV. Bukan untuk mengurangi virus yang sudah berada dalam tubuh seseorang. Dan sejauh ini bisa mengurangi resiko infeksi hingga 31,2 % saja.


Sumber : Gaul Magazine