Senin, 06 Desember 2010

HIV / AIDS

Remaja Paling Rentan TertularHIV/AIDS
 
Virus HIV/AIDS sampai sekarang ini belum ditemukan obat yang manjur untuk mengobatinya. Yang menakutkan, golongan usia muda ternyata termasuk paling mudah terkena virus tersebut. Namun begitu, kita sebenarnya bisa mencegah tertular virus maut itu. Di Indonesia, misalnya, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief menyatakan, pada tahun 2009 diperkirakan 270.000 penduduk Indonesia tertular HIV/AIDS.
Data tersebut didapatkannya dari Departemen Kesehatan RI yang tentunya bisa dipercaya. Beliau mengatakan bahwa remaja paling rentan terkena penyakit berbahaya ini. Masalah pergaulan bebas dan kurangnya informasi soal HIV/AIDS biasanya menjadi penyebab utama sepatnya penyebaran virus ini.
Pak Sugiri berkata bahwa kelompok umur 15-49 tahun merupakan populasi rawan tertular HIV/AIDS. Tapi, lebih dari 50% terjadi pada kelompok usia 15-29 tahun. Data ini memang memprihatinkan, karena di usia itu sebenarnya termasuk masa yang sangat produktif. Menurutnya, perkiraan ini meningkat dibandingkan tahun 2006 yang hanya mencapai sekitar 193.000 penduduk yang tertular HIV/AIDS.
Senada dengan BKKBN, Sekretaris Komisi Penanggulangan  AIDS (KPA) Nasional, Nafsiah Mboi menjelaskan bahwa, peningkatan estimasi tersebut disebabkan perilaku seks beresiko yang dilakukan oleh masyarakat, dan terutama kaum muda alias remaja. Selain itu penyebab melalui narkoba atau transfusi darah berada di urutan selanjutnya.

Ditemukan Vaksin Pencegah AIDS

          Vaksin pencegah virus paling menakutkan di muka bumi akhirnya ditemukan oleh para peneliti. Meskipun vaksin pencegah ini baru 31,2 %, pastinya cukup membuat lega. Pasalnya penemuan ini merupakan penemuan yang yang luar biasa. Masuk kategori pertama, dalam pengembangan vaksin AIDS. Sebelumnya vaksin seperti ini pernah ditemukan, tapi dianggap gagal.
            Sukses ini sudah diumumkan oleh Menteri Kesahan Thailand, Withaya Kaewparadai, di Bangkok. Beliau mengatakan penemuan ini jadi langkah penting dalam pengembangan vaksin AIDS. Kabarnya, temuan ini dibahas lagi oleh para peneliti. Merekan ingin tahu bagaimana bisa menguji vaksin ini dalam jumlah yang terbatas. Mereka juga mencoba meneruskan pembuatan vaksin yang lebih baik lagi dan tidak berhenti di 31,2 % saja, kalau perlu sampai 100%.
            Sekedar informasi, temuan ini adalah kombinasi vaksin Sanofi-Pasteur’s ALVAC Canary pox/HIV dengan vaksin HIV AIDS/VAX  buatan VaxGen, sebuah perusahaan di San Fransisco, yang konon katanya pernah gagal juga. Tapi peruahaan itu sekarang sudah diambil alih oleh Global Solutions for Infectious Diseases. Lembaga nirlaba ini yang meneruskan proses penelitian bersama oleh kementrian kesehatan masyarakat Thailand. Sementara dananya masih disponsori pemerintah Amerika. Katanya, masih dibutuhkan analisis yang mendalam dan waktu yang tidak sebentar.
            Apapun, penemuan ini sudah memberi harapan baru di bidang penelitian vaksin HIV. Dan para peneliti juga berjanji akan memberi vaksin HIV yang aman dan paling efektif, dalam jumlah yang cukup untuk seluruh penduduk dunia yang membutuhkan. Virus AIDS sudah menginfeksi sekurangnya 33 juta orang. Sementara yang meninggal akibat virus ini sejak 1980-an sudah sekitar 25 juta orang.
            Sekali lagi, penemuan ini hanya intuk membantu mencegah ifeksi HIV. Bukan untuk mengurangi virus yang sudah berada dalam tubuh seseorang. Dan sejauh ini bisa mengurangi resiko infeksi hingga 31,2 % saja.


Sumber : Gaul Magazine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar