Rabu, 29 Mei 2013

Contoh Kalimat Penalaran Deduksi Secara tidak Langsung


1.     Silogisme Kategorial
Adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.
Contoh kalimat :  Semua harimau pemakan daging.
                          Pemakan daging adalah karnivora.
                          Jadi, harimau adalah karnivora.
2.     Silogisme Hipotesis
    Adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
      Contoh kalimat :  Jika botol plastik dipanaskan, botol akan meleleh.
                                Botol plastik dipanaskan.
                                Jadi, botol plastik meleleh.
                                Jika botol plastik tidak dipanaskan, botol tidak akan meleleh
                                Botol plastik tidak dipanaskan.
                                Jadi, botol plastik tidak akan meleleh.
3.     Silogisme Alternatif
Adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Kalau premis minornya membenarkan salah satu alternatif, simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh kalimat : Ricky adalah seorang aktor atau penyanyi.
                         Ricky seorang aktor.
                         Jadi, Ricky bukan seorang penyanyi.
                         Ricky adalah seorang aktor atau penyanyi.
                         Ricky bukan seorang aktor.
                               Jadi, Ricky seorang penyanyi.

4.     Entimen
Ada bentuk silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh kalimat : Semua ilmuwan adalah orang jenius.
                         Max adalah seorang ilmuwan.
                         Jadi, Max adalah orang jenius.                           

5.     Rantai Deduksi
Orang-orang tidak berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula merangkaikan beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk-bentuk yang informal.
      Contoh kalimat : 
      Semua jamu pahit rasanya. (hasil generalisasi)
      Kali ini saya diberi lagi jamu.
      Sebab itu, jamu ini juga pasti pahit rasanya. (deduksi)
      Saya tidak suka akan minuman yang pahit rasanya. (induksi: generalisasi)
      Ini adalah jamu pahit.
      Sebab itu, saya tidak suka jamu ini. (deduksi)
      Saya tidak suka minum apa saja, yang tidak saya senangi (induksi generalisasi)
      Saya tidak suka minuman ini.
      Sebab itu saya tidak meminumnya. (deduksi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar