Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti kebiasaan atau
adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Menurut Kamus Bahasa
Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak (moral). Menurut Drs. O.P. Simorangkir etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berprilaku menurut ukuran
dan nilai yang baik. Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan
sebuah ajaran, yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup
adalah moralitas.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan atau mitra kerja, pemegang saham
dan masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis
yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika bisnis dapat menjadi standar dan
pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang
luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam
artikelnya di Advance Management Journal (1988), memberikan tiga pendekatan
dasar dalam meumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1.
Utilitarian Approach
Setiap tindakan harus
didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang
seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya
kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya
serendah-rendahnya.
2.
Individual Rights Approach
Setiap orang dalam
tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun
tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan
akan menyebarkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3.
Justice Approach
Para pembuat
keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika
bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation)
yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari
perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan
didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar