Dalam
etika bisnis, terdapat tiga jenis masalah yang dapat dihadapi antara lain :
1.
Sistematik
Masalah-masalah
sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai
sistem ekonomi, politik, hukum dan sistem sosial lainnya dimana bisnis
beroperasi.
2.
Korporasi
Permasalahan korporasi
dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan
tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas,
kebijakan, praktek dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan.
3.
Individu
Permasalahan individual
dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu
dalam perusahaan. masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan,
tindakan dan karakter individual.
Contoh
kasus Etika bisnis :
1.
Sebuah perusahaan
pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor
untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan
kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan
spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan kontraktor
telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan
yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
2.
Sebuah Yayasan
Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru
sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan
sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah
diterima, mereka harus membayarnya. Kemudiam pihak sekolah memberikan informasi
ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan
seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis.
Dalam kasus ini yayasan dan sekolah dapat diketegorikan mengikuti transpransi.
3.
Pada tahun
1990-an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah
perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati
booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok energi ke pangsa
pasar yang begitu berdasarkan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan
berhasil menyinerginkan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi
informasi, dan data yang ada dari siklus bisnisnya, Enron memiliki
profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming industri energi,
akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy
merchants dan bahkan Enron disebut sebagai “Spark Spead”. Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik,
mengikuti peraturan yang ada di pasar dengan sebgaimana mestinya. Pada akhirnya
Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan
penipuan dan penyesatan. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron
kemudian kolaps pada tahun 2001.
Sumber
: