Dalam dunia bisnis etika
memiliki peranan yang sangat penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi
satu-satunya tujuan organisasi. Bisnis juga akan menjadi lebih sukses jika
mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan reputasi
organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagai
kerugian akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan.
Manajemen sumber daya manusia
mempunyai peran penting untuk menjamin bahwa organisasi bertindak secara fair
dan etis karyawan , klien, serta stakeholder lainnya. Manajemen sumber daya
manusia memainkan peran penting dalam membantu organisasi untuk
meningkatkan nilai-nilai etika organisasi. Manajemen merupakan pendorong
organisasi dalam usaha melatih karyawan agar mempunyai etika bisnis yang sesuai
dengan organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat di cegah. Fungsi
manajemen sumber daya manusia adalah melindungi organisasi dari tindakan yang
tidak etis dari karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga bertanggung jawab
dalam usaha-usaha organisasi untuk menangani etika perilaku, dapat mampu
menjadi penggerak dalam organisasi dalam menanggani isu-isu etika, serta
bertanggung jawab dalam pengembangan dan pelatihan mengenai pentingnya
peningkatan moral karyawan.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen
sumber daya manusia
adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya
(tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta
dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu
konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin - dan bukan semata
menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu
seperti psikologi, sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia
juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan
karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen
sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang
memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Pengertian Etika
Etika
adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab.
Etika dimulai bila manusia
merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan
refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk
itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia.
Secara metodologis, tidak
setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah
etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah
laku manusia. Akan tetapi
berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika
memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan
buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika Manajemen Sumber Daya Manusia
Etika manajemen sumber daya
manusia dapat diartikan sebagai ilmu yang menerapkan
prinsip-prinsip etika tehadap hubungan dengan sumber daya manusia dan kegiataannya.
Fungsi Operasional dalam Manajemen SDM
Fungsi operasional dalam Manajemen SDM merupakan
dasar pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi lima, yaitu :
a. Fungsi Pengadaan
b. Fungsi Pengembangan
c. Fungsi Kompensasi
d. Fungsi Pengintegrasian
Penyebab perilaku tidak etis meliputi tiga aspek
yaitu:
a. Karyawan memiliki kemampuan kognitif yang rendah.
b. Adanya pengaruh orang lain, keluarga ataupun
norma sosial .
c. Adanya ethical dilema.
Perencanaan Strategi Konsep Etika
Langkah-langkahnya sebagai perencanaan strategi konsep etika, yaitu:
Ø Menentukan standar etika yang
ingin ditanamkan.
Ø Mengindentifikasi
faktor-faktor etis kritikal yang dapat digunakan dalam mendorongnya konsep
etika perusahaan.
Ø Mengindentifikasi kemampuan,
prosedur, kompetensi yang diperlukan.
Ø Mengintegrasikan konsep etika
dalam strategi bisnis yang dilakukan.
Ø Mengembangkan langkah-langkah
konkret yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan, mengawasi dan
mengevaluasi konsep etika yang dijalankan.
Tujuan utama dalam konsep penanaman nilai-nilai
etika ini bukan hanya untuk kedisiplinan, tetapi
lebih pada usaha-usaha untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap
perkembangan nilai-nilai etika yang lebih berarti. Konsep penanaman nilai-nilai etika lebih
menekankan pada aktivitas-aktivitas yang membantu karyawan dalam pembuatan
keputusan, menyediakan nasihat-nasihat dan konsultasi etika, serta mendukung konsensus
mengenai etika bisnis.
Cara Manajemen dalam Menyelesaikan
Permasalahan-Permasalahan yang Terjadi
Cara yang dilakukan oleh manajemen untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi di
dalam suatu perusahaan dengan cara menciptakan hubungan kerja yang
sukses diantaranya :
Ø Membentuk komite karyawan dan
manajemen.
Ø Membuat buku pegangan
karyawan.
Ø Sistem pengupahan yang
profesional.
Ø Menciptakan suasana kerja yang
kondusif
Ø Menampung keluhan, saran,
kritik karyawan.
Integrasi Konsep Etika Dengan Fungsi Manajemen Sumber Daya manusia
Implementasi konsep etika ke dalam fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia yaitu :
a. Seleksi
b.
Orientasi
Karyawan
c.
Training
d.
Penilaian
Kinerja
e.
Reward dan
Hukuman
Contoh Kasus :
PT Freeport
Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold
Inc. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi
terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah
dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan
konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia. PT
Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC),yaitu
perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara
tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang.
Contoh kasus pelanggaran etika yang dilakukan oleh PT.
Freeport Indonesia :
Mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia (FI) disebabkan
perbedaan indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional
Freeport di seluruh dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan
gaji lebih rendah daripada pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan
yang sama. Gaji sekarang per jam USD 1,5–USD 3. Padahal, bandingan gaji di
negara lain mencapai USD 15–USD 35 per jam. Sejauh ini, perundingannya masih
menemui jalan buntu. Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja,
entah apa dasar pertimbangannya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar